BIDAN BERKOMITMEN UNTUK MENSEJAHTERAKAN PEREMPUAN DAN BAYI BARU LAHIR

Sebanyak 400 orang yang terdiri dari pengurus daerah, pengurus cabang dan anggota dari 7 Ranting melaksanakan Musyawarah Cabang Ikatan Bidan Indonesia Kota Tasikmalaya, Kamis (28/01) bertempat di Aula Poltekes Tasikmalaya.

Sebagaimana kita ketahui bersama, IBI adalah profesi dan merupakan wadah satu - satunya profesi bidan di Indonesia dimana Pengurus Cabang IBI Kota Tasikmalaya perlu menyelenggarakan Muscab yang merupakan forum untuk menetapkan kebijakan pelaksanaan tugas di cabang berdasarkan kebijakan daerah dari keputusan kongres. Dan juga pelaksanaan Muscab ini bertujuan untuk memantapkan Pengurus Cabang IBI Kota Tasikmalaya sebagai organisasi profesi yang handal, papar Ketua Panitia Penyelenggara.

 Ketua PC IBI Kota Tasikmalaya, Ibu Hj. Siti Nur'aeni, Am.Keb menyampaikan bahwa Muscab ini penting diselenggarakan untuk mengadakan evaluasi dan pertanggung jawaban pengurus 2003 - 2008, rencana program kerja, terpilihnya pengurus periode 2008 - 2013 serta melahirkan keputusan - keputusan strategis yang berhubungan dengan IBI maupun issue pembangunan kesehatan terkini yang berhubungan dengan aktivitas serta perkembangan IBI di masa kini dan ke depan, dimana penyelenggaraannya harus merujuk kepada peraturan - peraturan yang berlaku yaitu AD/ART IBI, pedoman organisasi serta hasil Konas dan Muscab serta issue - issue terkini dan relevan. Beliau juga menyampaikan beberapa amanat profesi yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan program kerja, yaitu apa yang dapat IBI lakukan dalam perannya sebagai kontrol terhadap pendidikan bidan saat ini, upaya - upaya peningkatan pelayanan kebidanansehingga dapat mencapai sasaran kepada kesejahteraan ibu dan anak dan upaya pengembangan dan penelitian dalam praktik kebidanan yang harus dijaga mutu layanannya, papar istri Dr. Ii ini.

Kemudian, Sekda Kota Tasikmalaya Drs. H. Tio Indra Setiadi dalam hal ini mewakili Walikota Tasikmalaya menyampaikan bahwa keberadaan bidan memiliki posisi strategis mengingat sebagian besar persoalan reproduksi berhubungan dengan kaum perempuan, oleh karena itu para bidan dituntut memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku yang lebih baik disertai kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak terkait, juga pemahaman etika dan kode etik kebidanan. Beliau berharap para bidan dapat meningkatkan kompetensi dan standarisasi sehingga dengan profesionalisme bidan dapat menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi sekaligus akan menurunkan tingkat fertility rate dari 2,71 menjadi 2,21. Semoga dengan diselenggarakan Muscab ini dapat mengevaluasi kinerja 5 tahun yang lalu dan juga dapat merumuskan program - program kerja 5 tahun ke depan yang selaras dengan kebijakan Kota Tasikmalaya, dimana tema pembangunan Kota Tasikmalaya tahun 2011 "Masyarakat Kota Tasikmalaya Yang Sehat". Kami percaya dalam Muscab II ini juga akan bisa melahirkan pengurus - pengurus nasional yang dapat merumuskan program - program yang selaras dengan kebijakan Pemkot Tasikmalaya, tambah Tio.

Pada kesempatan itu, diserahkan cinderamata dari PC IBI Kota Tasikmalaya kepada para mitra kerja IBI Kota Tasikamlaya. Tampak hadir pula unsur Muspida, PD IBI Jawa Barat, Pembantu Direktur II Poltekes,  Kepala Kantor KB & Pemberdayaan Perempuan dan perwakilan dari Dinas Kesehatan.