PENILAIAN PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA (P2WKSS) TINGKAT PROVINSI JABAR - Singaparna News
Headlines News :
Home » » PENILAIAN PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA (P2WKSS) TINGKAT PROVINSI JABAR

PENILAIAN PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA (P2WKSS) TINGKAT PROVINSI JABAR

Selasa (5/10) di Aula Kelurahan Cipari Kecamatan mangkubumi Kota Tasikmalaya dilaksanakan penerimaan tim penilai Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Tingkat Provinsi Jawa Barat oleh Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Drs.H. Tio Indra Setiadi beserta  Hj. Rosye Syarif Hidayat selaku ketua Tim Penggerak PKK dan Wakil TP.PKK Hj. Iyan Dede Sudrajat, Ketua Dharmawanita Hj. Yeti Tio Indra Setiadi beserta unsur Pemerintah Kota Tasikmalaya dan warga masyarakat Situ Beet.
Dalam sambutannya Drs.H. Tio Indra Setiadi menyambut sekaligus mengucapkan selamat dating di Kota tasik meski ini bukanlah kedatangan yang pertama kali, beliau juga menyambut baik program P2WKSS dari provinsi ini sebagai salah satu upaya peningkatan di tingkat bawah dan Tio juga menyampaikan program serupa yang di upayakan pemkot untuk kemandirian masyarakat “pemkot juga memberikan alokasi anggaran 150 jt pertahun, itu untuk pengembangan ekonomi ditingkat bawah dengan pemberdayaan masyarakat bukan lagi sebagai objek melainkan berperan sebagai subjek untuk pembangunan mereka sendiri” katanya. Dan Tio juga menyampaikan dana tersebut akan terus ditingkatkan dengan harapan banyak kegiatan yang akan digerakan oleh tiap unsur masyarakat lebih jauh harapan sekda dengan program ini bukan hanya melatih masyarakat dalam pembangunan kelurahan tapi juga ingin lebih melatih masyarakat untuk bisa mandiri dan menggerakan ekonomi ditingkat masyarakat bawah. Diakhir sambutan beliau menyampaikan penentuan lokasi Situ Beet dikarenakan dinilai daetrah yang tertinggal dari daerah yang lain serta tingkat kesulitan yang dihadapi untuk Situ beet ini lebih bila dibandingkan dengan Kelurahan Tugu Jaya yang berhasil menjadi juara di tingkat provinsi untuk P2WKSS “saya berharap melalui Situ Beet ini Kota Tasik bisa kembali menjadi juara tingkat provinsi dan menjadi daerah percontohan untuk daerah lain” pungkasnya.
Keuis Rahmat selaku Ketua TP PKK Kelurahan Cipari memaparkan kondisi Situ beet sebelum adanya program dan setelah dilaksanakannya program P2WKSS disertai penayangan foto-foto yang telah adanya perubahan yang sangat siginifikan di RW.08 Situ Beet Kel. Cipari Kec. Mangkubumi dan diakhir pemaparan mengucapkan terimasih atas dukungan pemkot yang sangat membantu kemajuan pembangunan ini.
Ket. Tim Penilai Hj. Tintin S. Hidayat sempat memperkenalkan tim penilai diantaranya Drs.H. Hen Kusdinar dan Hj. Tintin R. Sumarni dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Barat serta Dra. Dayanti dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, kemudian beliau membacakan sambutan Kepala BPPKB Provinsi Jawa Barat Dra. Sri Asmawati Kusmawardhani yang menyampaikan bahwa melalui peran perempuan dalam pembangunan bisa menjadi salah satu solusi penanggulangan kemiskinan dan P2WKSS adalah program pemerintah untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan menuju keluarga yang sehat dan sejahtera “saya punya data bahwa Kota Tasik indeks pembangunan gendernya 60,4% sudah diatas Jawa Barat sementara indek pemberdayaan gender 46,97% sedikit perbedaan dengan Jawa Barat, dan ketika dikonfirmasi kondisi Situ beet saat ini beliau juga mengatakan “bulan Maret kami ke Situ Beet dengan kondisi 0% yaitu lingkungan berantakan, kondisi pekarangan kurang dimanfaatkan namun sekarang ya...nanti aja perubahannya seperti apa tunggu hasil penilaian aja“ katanya.
Asep (30 thn) warga RT/RW 04/08 Situ Beet sempat dikonfirmasi yang dirasakan dengan adanya P2WKSS yang mengatakan sangat dirasakan perubahan dan manfaatnya bagi masyarakat dengan berbagai kegiatan ibu-ibu, lingkungan yang terawat dan bersih serta pemanfaatn pekarangan oleh tanaman yang mengahasilkan “100% perubahannya sangat terasa lokasi bersih, ada pembangunan rumah tidak layak huni, gang teua aya nu becek, tempat sampah tersedia, malahan menanam sayuran dipekarangan yang kosong dan hasilnya dijual kepasar lumayanlah minimalna butuh cengek tinggal metik lalab nya kantun ngala” katanya dan lagi  “dari dulu tidak ada seperti ini, jadi lebih bermanfaat lah” tuturnya. (Sumber : Khasanah Kota Resik, 2010)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

PILIH BAHASA

 
Support : Creating Website | Test | Asal2an
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2010-2013. Singaparna News - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya